Tuhan..
Aku tahu tak pernah ada orang yang hadir dalam hidupku tanpa pernah menyisakan jejak..
Semua selalu ada artinya..
Bahagia ini, rasa deg-degan ini, bahkan rasa sakit ini, rasa tercampakkan, terabaikan,
Semua begitu berarti untuk membentuk aku yang lemah menjadi aku yang kuat..
Aku yang cengeng menjadi aku yang slalu tersenyum..
Dan aku yang kekanak-kanakan menjadi aku yang dewasa..
Tuhan,
Engkau tahu, aku tak pernah benar-benar bisa merasakan secara nyata apa itu "Cinta" ..
Engkau ajari aku apa itu mencintai dengan sebuah ujian rindu yang menderu..
Tanpa bisa mempertemukan aku dengan si pembuat rindu itu..
Dengan secercah keyakinan, 3 tahun aku jalani setiap ujianmu,
Dengan jarak pemisah yang kau buat diantara kami,
Tapi aku mampu melewati itu..
Semua begitu indah..
Saat aku bisa merasakan apa itu menyayangi, mengerti, mengalah demi orang yang aku sayang..
Saat aku bisa berbicara pada hembus angin yang menerpa,
Pada ilalang yang bergoyang,
Pada burung yang berkicau merdu..
Bahwa aku rindu.. !
Tapi ternyata itu bukan akhir,
Engkau tak ingin melenakan aku dalam sebuah kerinduan yang semu..
Sesaat itu pula Engkau ajarkan aku indahnya kesakitan saat cinta yang tak lagi menyentuh dengan sebuah senyuman,
Saat cinta yang awalnya hanya menghasilkan airmata kerinduan, kini berubah menjadi airmata keraguan..
Saat dia yang kucinta mulai menghilang ditelan ketidakpastian..
Aku terseok sendiri menyusuri sisa jalan setapak dlm hidupku..
Mencoba mengumpulkan puing-puing asa untuk membangun lagi harapan meraih cinta yang baru..
Kini hari demi hari, bulan demi bulan..
Engkau seperti menyodrokan tangan-Mu , memperkenalkanku pada berbagai sosok baru yang mungkin dapat menggantikannya di singgasana hati ku..
Aku mulai dapat mengenali sosok mereka, tapi hatiku terpaut pada 1 sosok yang menarik dan mampu membuat ku tersenyum-senyum kala ku menatap pesan singkat darinya atau saat aku menerima panggilan telfon darinya..
Aku menemukan sosok ku yang baru saat bersamanya, saat menatap matanya, wajah yang polos itu.. hmmm
Aku mampu tersenyum, tertawa, seperti tak ada beban, bebas lepas..
Tuhan, aku tak pernah mengerti apa yang dinamakan 'belahan jiwa' ..
Yang seperti apa itu, Tuhan?
Apakah belahan jiwaku adalah orang yang mampu membuatku slalu tersenyum apapun yang aku rasakan?
ataukah dia yang bisa membuatku sampai menangis rindu? meratapi merindukan perhatian?
Ataukah belahan jiwa itu baru aku mengerti nanti saat aku sudah keriput dengan jalanku yang bungkuk dan ada seseorang yang dengan setia menuntunku dengan senyum lembutnya?
ahh.. aku tak bisa benar-benar mengerti.. !
Tuhan, permintaanku hanya sederhana..
Aku hanya ingin seseorang yang benar-benar merasa beruntung memiliki aku..
Aku tahu, dengan permintaan itu.. aku harus terus memperbaiki diriku
Sambil menanti orang yang kau tuliskan di Lauhul Mahfuz itu menghampiriku, aku harus memantaskan diriku dengannya..
Jika aku menginginkan yang baik, maka aku harus menjadi baik..
Karena seseungguhnya Wanita yang baik hanya untuk lelaki yang baik.. Dan sebaliknya..
Untuk seseorang disana, yg belum sepenuhnya kumiliki hatinya..
Diamku bukan berarti tak cinta, tak rindu..
Diamku hanyalah usaha ku untuk menjaga semuanya,
Diamku adalah doa ku untuk terus memintamu dari-Nya..
Diamku adalah harapku agar suatu saat nanti kau menyebut namaku dalam Qabul mu..
Aku harap kamu dapat mendengar lantunan rindu yang mengalun merdu dihatiku, saat senyumanku untukmu mengalir di bibirku .. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar