Bandung,
9 Oktober 2013
21
: 04 WIB
Kita
pernah begitu dekat,
Kita
pernah dalam keadaan baik-baik saja.. begitu mesra..
Seakan
terlupa bahwa takdir pemisah itu ada..
Sekarang
kita harus menjalani seakan tak pernah ada apa-apa antara kita?
Apakah
kamu merasakan kecanggungan itu??
Apakah
kamu merasakan dalam setiap kata “Apa kabarmu?” yang meluncur dari ketikanku
adalah juga mengandung arti bahwa aku merindukanmu??
Janji-janji
itu terus terngiang di kepalaku..
Saat
kamu berjanji bahwa kamu akan merealisasikan setiap ucapan kita, menjagaku,
menghapus airmataku, membuatku tersenyum.. dan kamu mengakhiri janjimu dengan
kalimat “Suatu saat nanti”..
Tuhan..
adakah Engkau saat itu mendengar semua ucapnya?
Dosakah
ia tuhan?? Ketika dia tak menepati janji itu dan bahkan hingga detik ini aku
yang tersiksa sendiri..?
Tuhan..
Engkau mendengar? Saat dia berjanji tak akan pernah membuatku khawatir lagi
tanpa kabar darinya, bahwa dia akan menggenggam tanganku, memelukku, mencium
keningku..??
Tuhan,
maafkan aku yang masih mengingat itu semua, sedangkan mungkin dia bahkan lupa..
Tapi,
mengapa perasaanku hanya ingin meyakininya? Mengapa aku enggan melawan ketika
ia menerbangkanku ke angkasa paling tinggi, lalu membiarkanku mengepakkan sayap
sendiri?
Kenapa
aku selalu percaya bahwa ia juga punya perasaan yang sama?
Ataukah
dia sedang menunggu waktu yang tepat? Waktu dari-Mu untuk mempertemukan kami?
Tuhan,
aku tahu..
Aku
pernah menengadahkan tangan, berdoa pada-Mu, meminta-Mu agar membuat dia
bahagia meski tanpa aku mendampinginya..
Terimakasih
telah mengabulkan doa itu..
Tapi
Tuhan.. Sesakit inikah rasanya ??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar