Tak perlu mempelajari apa itu cinta..
karena cinta itu sendiri yang akan membuat kita mengerti bagaimana caranya mencintai..
Cinta yg akan mengajarkan kita untuk tampil menjadi seseorang yang terbaik untuk pasangannya..
Pernah merasa seperti itu???
Ini yg namanya "Cinta itu Buta" ..
Sebenernya ga buta.. tapi cinta mampu melihat dari sisi yang berbeda,
Sehingga org sering menganggapnya buta krn sudut pandangnya tdk sama dgn pandangan tanpa cinta..
Simple kan??
Cinta itu mirip slogan pas kampanye..
Butuh bukti.. bukan janji.. !
lovedoesn'thavea happy ending.. because true love is never the end..
Cinta mampu membuat kita bertahan pada sebuah ketidakpastian ..
Mendua??? jangan ah..
Qt slalu berkata "aq akan slalu ada untukmu", padahal dia sering tidak ada saat kita membutuhkannya..
Itu cinta ya??
Distance means so little when someone means so much..
Assalamualaikum cinta, apa kabar? Apa kabar dengan hati yang lama tak pernah ku
jumpa? Apa kabar dengan hati yang masih dalam
perjuangannya demi menggapai ridho-Nya? Apa kabar dengan setia dan kejujuran? Cinta..., andai saja aku bisa mengungkap semua
kata dan rasa dalam hati yang aku punya ini..., maka seribu lembar kertas pun
tak akan cukup untukku menuangkannya. Banyak sekali cinta, banyak yang ingin
aku ungkap secara langsung di hadapmu nanti. Andai kau tahu, aku hambar tanpa
pengisi kasih dan pedulimu padaku, andai saja kau tahu apa yang aku rasakan ini
untukmu.... Cinta bukan yang bernama keegoisan rasa, bukan yang megucap “ bagaimana?” namun “ aku
mengerti...” bukan “ kamu di mana?” tapi “aku di sini....” bukan “ aku ingin kamu seperti ini....” akan
tetapi “ aku mencintaimu dengan apa adanya dirimu...” sepinya diriku tanpa kau di sini, hampanya hatiku karena ku tahu dengan nyata kau
tak berada di sampingku, seringnya kau patahkan aku...., namun aku bukan
seorang yang mudah menyerah... aku bertahan, karena ada kejujuranku... untuk
mengasihimu.... luka itu memang sakit cinta, akan tetapi lebih
sakit lagi jika aku membohongi diri ini. Mungkin aku bisa menggunakan dusta putihku, namun
selama aku masih bisa menjaga kebaikan dalam jujurku, sungguh... demi Dia yang
Maha Menghargai, ku akan berjalan di sini tanpa ada paksa dari siapapun, dan
yang utuh adalah hanya ada nurani dan hati yang suci. Ketika luka – luka telah mengering, Selama itu
pula aku haus untuk merindukanmu, pun selama luka itu masih basah dan masih
pekat terasa ngilu di ulu hatiku.
Cinta, inginnya aku bersamamu, menjaga hati mu, mendampingi
mu ketika resah dan gundah melandamu, ahh... cinta akankah kau tahu begitu
dalamnya kasihku.
Sehingga semua luka dan kecewa itu tak akan mampu
mengubahnya, sekalipun pernah kau memintanya untuk aku melakukannya. Maafkan cinta, maafkan aku, karena aku terlalu
jujur pada perasaanku. Dan semua, semua.... masih tetap utuh pada
tempatnya. Rasa yang bercampur baur, ada duka, ada kecewa,
namun ada pula rasa percaya di antara sejuta ragu, ada setitik cahya diantara
gelapnya cakrawala. Ketika smua terhempas karena sia – sia, maka akan
ku coba pelajari kesedihan ini, kesakitan ini, dan ku anggap ini sebagai hadiah
“besar”-Nya. Derita ini adalah anugerah dan suatu kehormatan
tersendiri bagiku di atasnya dan di bawah kekuasaan-Nya. Jiwa tak akan pernah
mengenal arti tegar jika ia hanya datar merasakan perjalanan hidupnya. Hati tak
akan pernah mengerti rasa sakit, jika ia selalu bahagia, Maha Suci Tuhan
Semesta Alam atas segala rangakaian hidup yang sempurna ini. Dan cinta...., kau membuatku banyak belajar dalam
sakitnya aku ketika aku terhujam mendekam dalam tebing bebatuan yang tajam. Kau
membuatku menjadi orang “ besar” dalam rasa kesyukuranku pada-Nya.
Terima kasih cinta, kau membuat aku menjadi jiwa yang sabar
atas segala penantian dan pengertian. Secuil apapun itu harapan adalah tetap
menjadi harapan. Dimana ia juga bisa tumbuh dari rasa kecewa, dari rasa luka.
Maka biarkanlah ia tumbuh menjadi dewasa dalam matangnya pemahaman. Mungkin aku akan berdiri di atas rangakain jerami
yang selalu ada di depanku ketika aku berjalan, dan tiada lain adalah rasa
sabar ketika aku harus membersihkannya , tiada lain dari rasa ikhlas ketika aku
merasa lelah untuk merapikannya agar ia tak melukaiku. Namun ketika goresan
luka itu ada , tiada lain pula rasa bertahan dan pengupayaan untukku
mengobatinya. Dan tiada lain dengan rasa tulus aku melakukannya. Begitu pula dengan mu cinta..., jika pun harus ada air mata, maka biarlah ia
menjadi teman sedihku untuk menyayangimu... jika ada rasa sakit mendera, maka biarkanlah ia
menjadi teman setiaku dalam bertahan atas segala kejujuranku padamu .... Sungguh aku bersyukur, karena aku mengenalmu
cinta, sekalipun aku tak pernah utuh memilikimu, sekalipun utuh yang kau punya
takhanya untukku... jangan tanyakan tentang kesedihan yang kau pun
tahu cinta, jangan bertanya tentang rasa sakitku, bila kau pun
merasakannya... aku memang manusia biasa, yang tak sempurna, dan
kadang salah... namun rasa kasihku telah mengalahkan rasa sakitku, rasa asihku mengalahkan egoku … dan sayangku...., telah mampu mengobati luka –
luka itu. Cinta, kapan aku bisa menyentuhmu? Dimana aku bisa menemui hangatnya jemarimu
mengusap semua peluhku? Ataupun sebaliknya aku yang mengusap peluh di
wajahmu... Dan aku yang akan membelai lembut bahumu ketika
kau goyah di jalan perjuanganmu bersamaku, agar kau tahu betapa pedulinya aku terhadapmu... Cinta, dalam sujudku pada-Nya ku titipkan doa dan pintaku..... semoga kau senantiasa dalam penjagaan-Nya ketika
penjagaanku tak sampai padamu semoga kau selalu dikasihi dan disayangi -Nya
ketika kasih dan sayangku tak mampu melampaui dimana kau berada saat ini. Ku pinta pada-Nya agar Cinta-Nya selalu ada
untukmu, ketika aku tak sanggup lagi mencintai Ku tegarkan, segala kerapuhan, kan ku indahkan segala kesedihan... bahagia mu adalah doa dan harapku.... senyumu, menjadi suatu cita – cita dimana aku bisa
merasakannya itu tulus hanya untuku... Semoga kan selalu baik adanya , meskipun jalan ini
tak sempurna.... ucap terakhirku, ku harap kan terbaca jelas di
mata dan hatimu... aku mengerti...., aku di sini, dan aku mencintaimu
apapun adanya kau dengan segala kurangmu... dan biarlah........., biarlakanlah tulusku...yang
mencintaimu.... Semoga kau dengar wahai cinta....,
a.Anemia,
yang dalam bahasa yunani berarti tanpa darah, adalah penyakit kurang darah yang
di tandai dengan kadar haemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit) lebih rendah di bandingkan
normal. Jika kadar haemoglobin kurang dari 14g/dl dan eritrosit kurang dari 41%
pada pria, maka pria tersebut di katakan anemia. Demikian pula pada wanita,
wanita yang memiliki kadar haemoglobin kurang dari 12g/dl dan eritrosit kurang
dari 37%, maka wanita itu dikatakan anemia.
b.Anemia
dalam kehamilan ialah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di bawah 11 g% pada
trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5 g% pada trimester 2. Nilai batas tersebut
dan perbedaanya dengan kondisi wanita tidak hamil terjadi karena hemodilusi, terutama pada trimester 2.
2)Klasifikasi
Anemia
Klasifikasi anemia dalam kehamilan
menurut Ikhsan Soebroto adalah sebagai berikut :
a.Anemia Defisiensi Zat Besi
Adalah anemia yang terjadi akibat
kekurangan zat besi dalam darah. Anemia ini terjadi pada sekitar 62,3% pada
kehamilan, merupakan anemia yang paling sering dijumpai pada kehamilan. Hal ini
disebabkan oleh kurang masuknya unsur zat besi dan makanan karena gangguan
resorpsi, gangguan penggunaan atau karena besi keluar terlampau banyak dari
badan, misalnya pada perdarahan.
b.Anemia
Megaloblastik
Anemia ini terjadi pada sekitar 29%
pada kehamilan. Biasanya disebabkan oleh defisiensi asam folat, jarang sekali
karena defisiensi vitamin B12. Hal itu erat hubungannya dengan defisiensi
makanan.
c.Anemia
Hipoplastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh
sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah baru. Anemia ini terjadi pada
sekitar 8% kehamilan. Etiologi anemia hipoplastik
karena kehamilan belum diketahui dengan pasti. Biasanya anemia hipoplastik
karena kehamilan, apabila wanita tersebut telah
selesai masa nifas maka anemia akan sembuh dengan sendirinya.
d.Anemia
Hemolitik
Adalah anemia yang disebabkan penghancuran
atau pemecahan sel darah merah yang lebih cepat daripada pembuatanya. Anemia
ini terjadi pada sekitar 0,7 % kehamilan. Wanita dengan anemia hemolitik biasanya sulit hamil. Apabila
hamil biasanya anemia menjadi berat.
3)Tanda
dan Gejala Anemia
Gejala anemia pada ibu hamil di
antaranya adalah cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, malaise, lidah luka, nafsu makan turun (anoreksia), konsentrasi hilang, napas
pendek (pada anemia parah), dan keluhan mual muntah lebih hebat pada kehamilan
muda. Tanda-tanda anemia yang klasik menurut Ikhsan Soebroto (2009 : 58) adalah
sebagai berikut :
·Peningkatan
kecepatan denyut jantung karena tubuh berusaha memberi oksigen lebih banyak ke
jaringan.
·Peningkatan
kecepatan pernapasan karena tubuh berusaha
menyediakan lebih banyak oksigen kepada darah .
·Pusing
akibat berkurangnya darah ke otak.
·Terasa
lelah karena meningkatnya oksigenasi berbagai organ termasuk otot jantung dan rangka.
·Kulit
pucat karena berkurangnya oksigenasi.
·Mual
akibat penurunan aliran darah saluran cerna dan susunan saraf pusat.
·Penurunan
kualitas rambut dan kulit.
4)Pengaruh
Anemia terhadap ibu dan janin
1.Pengaruh
terhadap kehamilan
A.Bahaya
selama kehamilan
a)Dapat
terjadi abortus
b)Persalinan
prematuritas
c)Hambatan
tumbuh kembang janin dalam rahim
d)Mudah
terjadi infeksi
e)Ancaman
dekompensasi kordis (Hb 6 gr%)
f)Mola hidatidosa
g)Hiperemesis gravidarum
h)Perdarahan
antepartum
i)Ketuban
pecah dini
2.Bahaya
anemia terhadap janin
Sekalipun tampaknya janin mampu
menyerap berbagai kebutuhan dari ibunya, tetapi dengan anemia akan mengurangi
kemampuan metabolisme tubuh sehingga menggangu pertumbuhan dan perkembangan
janin dalam rahim. Akibat anemia dapat terjadi gangguan seperti : abortus, kematian intrauterine, danPersalinan
prematuritas tinggi.
5)Diagnosis
Anemia pada Kehamilan
Untuk menegakkan diagnosis anemia
dalam kehamilan dapat dilakukan dengan anamnesa. Pada anamnesa akan didapatkan
keluhan cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, dan keluhan mual
muntah lebih hebat pada hamil muda.
Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat
dilakukan dengan menggunakan alat Sahli.
Hasil pemeriksaan Hb dengan Sahli
dapat digolongkan sebagai berikut.
Hb
11 g% tidak
anemia
Hb
9-10 g% anemia
ringan
Hb
7-8 g% anemia
sedang
Hb
<7 g% anemia
berat
(Manuaba, 2010: 239) 6)
--> Pencegahan
dan Pengobatan Anemia
a.Pencegahan
1.Meningkatkan
konsumsi makanan bergizi
Makan makanan yang banyak mengandung
zat besi dari bahan makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan
makanan nabati (sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan, tempe). Makan
sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C (daun katuk,
daun singkong, bayam, daun jambu, tomat, jeruk, nanas) sangat bermanfaat untuk
meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus.
2.Menambah
pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minuman tablet tambah darah.
3.Mengobati
penyakit yang menyebabakan atau memperberat anemia seperti : cacingan, malaria
dan penyakit TBC.
b.Pengobatan
1.Anemia
Ringan
Pada kehamilan dengan kadar Hb 9-10%
masih dianggap ringan sehingga hanya perlu diberikan kombinasi 60 mg/ hari dan
50 mcg asam folat per oral sekali sehari Hb dapat dinaikkan sebanyak 1 g % perbulan.
2.Anemia
Sedang
Pengobatan dapat dimulai dengan
preparat besi per oral. Biasanya diberikan garam besi sebanyak 600-1000 mg
sehari, seperti sulfas ferosus atau glukonas ferosus. Hb dapat dinaikkan
sampai 10 g/ 100 ml atau lebih asal masih ada cukup waktu sampai janin lahir.
3.Anemia
Berat Pemberian preparat parenteral yaitu dengan ferum dextram sebanyak 1000 mg (20 ml) intravena atau 2 x 10 ml/ im
pada gluteus, dapat meningkatkan Hb relatife lebih cepat yaitu 2 gr%. Transfusi
darah sebagai pengobatan anemia dalam kehamilan sangat jarang diberikan
(walaupun Hbnya kurang dari 6 g%), apabila terjadi perdarahan. (Saifuddin,
2009: 282)
Referensi :
Saifuddin, Abdul Bari. 2009. Buku
Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirahardjo.