Selasa, 23 April 2013

All about "....."

Tak perlu mempelajari apa itu cinta..
karena cinta itu sendiri yang akan membuat kita mengerti bagaimana caranya mencintai..
Cinta yg akan mengajarkan kita untuk tampil menjadi seseorang yang terbaik untuk pasangannya..
Pernah merasa seperti itu???
Ini yg namanya "Cinta itu Buta" ..
Sebenernya ga buta.. tapi cinta mampu melihat dari sisi yang berbeda,
Sehingga org sering menganggapnya buta krn sudut pandangnya tdk sama dgn pandangan tanpa cinta..
Simple kan??
Cinta itu mirip slogan pas kampanye..
Butuh bukti.. bukan janji.. !
love doesn't have a happy ending.. because true love is never the end..
Cinta mampu membuat kita bertahan pada sebuah ketidakpastian ..
Mendua??? jangan ah..
Qt slalu berkata "aq akan slalu ada untukmu", padahal dia sering tidak ada saat kita membutuhkannya..
Itu cinta ya??
Distance means so little when someone means so much..
[^_^]

***















Minggu, 21 April 2013

Surat Cinta Untukmu Kekasihku

-->
Assalamualaikum cinta, apa kabar? 
Apa kabar dengan hati yang lama tak pernah ku jumpa?
Apa kabar dengan hati yang masih dalam perjuangannya demi menggapai ridho-Nya?
Apa kabar dengan setia dan kejujuran?
Cinta..., andai saja aku bisa mengungkap semua kata dan rasa dalam hati yang aku punya ini..., maka seribu lembar kertas pun tak akan cukup untukku menuangkannya. Banyak sekali cinta, banyak yang ingin aku ungkap secara langsung di hadapmu nanti. Andai kau tahu, aku hambar tanpa pengisi kasih dan pedulimu padaku, andai saja kau tahu apa yang aku rasakan ini untukmu....
Cinta bukan yang bernama keegoisan rasa, 
bukan yang megucap “ bagaimana?” namun “ aku mengerti...”
bukan “ kamu di mana?” tapi “aku di sini....”
bukan “ aku ingin kamu seperti ini....” akan tetapi “ aku mencintaimu dengan apa adanya dirimu...”
sepinya diriku tanpa kau di sini, 
hampanya hatiku karena ku tahu dengan nyata kau tak berada di sampingku, 
seringnya kau patahkan aku...., namun aku bukan seorang yang mudah menyerah...
aku bertahan, karena ada kejujuranku... untuk mengasihimu....
luka itu memang sakit cinta, akan tetapi lebih sakit lagi jika aku membohongi diri ini.
Mungkin aku bisa menggunakan dusta putihku, namun selama aku masih bisa menjaga kebaikan dalam jujurku, sungguh... demi Dia yang Maha Menghargai, ku akan berjalan di sini tanpa ada paksa dari siapapun, dan yang utuh adalah hanya ada nurani dan hati yang suci. 
Ketika luka – luka telah mengering, Selama itu pula aku haus untuk merindukanmu, pun selama luka itu masih basah dan masih pekat terasa ngilu di ulu hatiku.
Cinta, inginnya aku bersamamu, menjaga hati mu, mendampingi mu ketika resah dan gundah melandamu, ahh... cinta akankah kau tahu begitu dalamnya kasihku.
Sehingga semua luka dan kecewa itu tak akan mampu mengubahnya, sekalipun pernah kau memintanya untuk aku melakukannya. 
Maafkan cinta, maafkan aku, karena aku terlalu jujur pada perasaanku. 
Dan semua, semua.... masih tetap utuh pada tempatnya. 
Rasa yang bercampur baur, ada duka, ada kecewa, namun ada pula rasa percaya di antara sejuta ragu, ada setitik cahya diantara gelapnya cakrawala. 
Ketika smua terhempas karena sia – sia, maka akan ku coba pelajari kesedihan ini, kesakitan ini, dan ku anggap ini sebagai hadiah “besar”-Nya. 
Derita ini adalah anugerah dan suatu kehormatan tersendiri bagiku di atasnya dan di bawah kekuasaan-Nya. Jiwa tak akan pernah mengenal arti tegar jika ia hanya datar merasakan perjalanan hidupnya. Hati tak akan pernah mengerti rasa sakit, jika ia selalu bahagia, Maha Suci Tuhan Semesta Alam atas segala rangakaian hidup yang sempurna ini. 
Dan cinta...., kau membuatku banyak belajar dalam sakitnya aku ketika aku terhujam mendekam dalam tebing bebatuan yang tajam. Kau membuatku menjadi orang “ besar” dalam rasa kesyukuranku pada-Nya.
Terima kasih cinta, kau membuat aku menjadi jiwa yang sabar atas segala penantian dan pengertian. Secuil apapun itu harapan adalah tetap menjadi harapan. Dimana ia juga bisa tumbuh dari rasa kecewa, dari rasa luka. Maka biarkanlah ia tumbuh menjadi dewasa dalam matangnya pemahaman.
Mungkin aku akan berdiri di atas rangakain jerami yang selalu ada di depanku ketika aku berjalan, dan tiada lain adalah rasa sabar ketika aku harus membersihkannya , tiada lain dari rasa ikhlas ketika aku merasa lelah untuk merapikannya agar ia tak melukaiku. Namun ketika goresan luka itu ada , tiada lain pula rasa bertahan dan pengupayaan untukku mengobatinya. Dan tiada lain dengan rasa tulus aku melakukannya. 
Begitu pula dengan mu cinta..., 
jika pun harus ada air mata, maka biarlah ia menjadi teman sedihku untuk menyayangimu...
jika ada rasa sakit mendera, maka biarkanlah ia menjadi teman setiaku dalam bertahan atas segala kejujuranku padamu ....
Sungguh aku bersyukur, karena aku mengenalmu cinta, sekalipun aku tak pernah utuh memilikimu, sekalipun utuh yang kau punya takhanya untukku...
jangan tanyakan tentang kesedihan yang kau pun tahu cinta, 
jangan bertanya tentang rasa sakitku, bila kau pun merasakannya...
aku memang manusia biasa, yang tak sempurna, dan kadang salah...
namun rasa kasihku telah mengalahkan rasa sakitku,
rasa asihku mengalahkan egoku …
dan sayangku...., telah mampu mengobati luka – luka itu. 
Cinta, kapan aku bisa menyentuhmu?
Dimana aku bisa menemui hangatnya jemarimu mengusap semua peluhku?
Ataupun sebaliknya aku yang mengusap peluh di wajahmu...
Dan aku yang akan membelai lembut bahumu ketika kau goyah di jalan perjuanganmu bersamaku, 
agar kau tahu betapa pedulinya aku terhadapmu...
Cinta, 
dalam sujudku pada-Nya
ku titipkan doa dan pintaku.....
semoga kau senantiasa dalam penjagaan-Nya ketika penjagaanku tak sampai padamu
semoga kau selalu dikasihi dan disayangi -Nya ketika kasih dan sayangku tak mampu melampaui dimana kau berada saat ini. 
Ku pinta pada-Nya agar Cinta-Nya selalu ada untukmu, ketika aku tak sanggup lagi mencintai 
Ku tegarkan, segala kerapuhan, 
kan ku indahkan segala kesedihan...
bahagia mu adalah doa dan harapku....
senyumu, menjadi suatu cita – cita dimana aku bisa merasakannya itu tulus hanya untuku...
Semoga kan selalu baik adanya , meskipun jalan ini tak sempurna....
ucap terakhirku, ku harap kan terbaca jelas di mata dan hatimu...
aku mengerti...., aku di sini, dan aku mencintaimu apapun adanya kau dengan segala kurangmu...
dan biarlah........., biarlakanlah tulusku...yang mencintaimu....
Semoga kau dengar wahai cinta...., 

Wassalamualaikum, 

Yang Menyayangimu...

Jumat, 12 April 2013

Anemia Dalam Kehamilan


1)    Pengertian Anemia



a.    Anemia, yang dalam bahasa yunani berarti tanpa darah, adalah penyakit kurang darah yang di tandai dengan kadar haemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit) lebih rendah di bandingkan normal. Jika kadar haemoglobin kurang dari 14g/dl dan eritrosit kurang dari 41% pada pria, maka pria tersebut di katakan anemia. Demikian pula pada wanita, wanita yang memiliki kadar haemoglobin kurang dari 12g/dl dan eritrosit kurang dari 37%, maka wanita itu dikatakan anemia.
b.    Anemia dalam kehamilan ialah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di bawah 11 g% pada trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5 g% pada trimester 2. Nilai batas tersebut dan perbedaanya dengan kondisi wanita tidak hamil terjadi karena hemodilusi, terutama pada trimester 2.
2)    Klasifikasi Anemia
Klasifikasi anemia dalam kehamilan menurut Ikhsan Soebroto adalah sebagai berikut :
   a.    Anemia  Defisiensi Zat Besi
Adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah. Anemia ini terjadi pada sekitar 62,3% pada kehamilan, merupakan anemia yang paling sering dijumpai pada kehamilan. Hal ini disebabkan oleh kurang masuknya unsur zat besi dan makanan karena gangguan resorpsi, gangguan penggunaan atau karena besi keluar terlampau banyak dari badan, misalnya pada perdarahan.
b.    Anemia Megaloblastik
Anemia ini terjadi pada sekitar 29% pada kehamilan. Biasanya disebabkan oleh defisiensi asam folat, jarang sekali karena defisiensi vitamin B12. Hal itu erat hubungannya dengan defisiensi makanan.
c.    Anemia Hipoplastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah baru. Anemia ini terjadi pada sekitar 8% kehamilan. Etiologi anemia hipoplastik karena kehamilan belum diketahui dengan pasti. Biasanya anemia hipoplastik karena kehamilan, apabila wanita tersebut telah  selesai masa nifas maka anemia akan sembuh dengan sendirinya.
d.    Anemia Hemolitik
Adalah anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah merah yang lebih cepat daripada pembuatanya. Anemia ini terjadi pada sekitar 0,7 % kehamilan. Wanita dengan anemia hemolitik biasanya sulit hamil. Apabila hamil biasanya anemia menjadi berat.
3)    Tanda dan Gejala Anemia
Gejala anemia pada ibu hamil di antaranya adalah cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, malaise, lidah luka, nafsu makan turun (anoreksia), konsentrasi hilang, napas pendek (pada anemia parah), dan keluhan mual muntah lebih hebat pada kehamilan muda. Tanda-tanda anemia yang klasik menurut Ikhsan Soebroto (2009 : 58) adalah sebagai berikut :
·      Peningkatan kecepatan denyut jantung karena tubuh berusaha memberi oksigen lebih banyak ke jaringan.
·      Peningkatan kecepatan pernapasan karena tubuh berusaha  menyediakan lebih banyak oksigen kepada darah .
·      Pusing akibat berkurangnya darah ke otak.
·      Terasa lelah karena meningkatnya oksigenasi berbagai organ  termasuk otot jantung dan rangka.
·      Kulit pucat karena berkurangnya oksigenasi.
·      Mual akibat penurunan aliran darah saluran cerna dan susunan saraf pusat.
·      Penurunan kualitas rambut dan kulit.
4)    Pengaruh Anemia terhadap ibu dan janin
1.   Pengaruh terhadap kehamilan
A.    Bahaya selama kehamilan
a)    Dapat terjadi abortus
b)    Persalinan prematuritas
c)    Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim
d)    Mudah terjadi infeksi
e)    Ancaman dekompensasi kordis (Hb 6 gr%)
f)     Mola hidatidosa
g)    Hiperemesis gravidarum
h)    Perdarahan antepartum
i)      Ketuban pecah dini
2.   Bahaya anemia terhadap janin
 Sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai kebutuhan dari ibunya, tetapi dengan anemia akan mengurangi kemampuan metabolisme tubuh sehingga menggangu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Akibat anemia dapat terjadi gangguan seperti : abortus, kematian intrauterine, dan Persalinan prematuritas tinggi.
5)    Diagnosis Anemia pada Kehamilan
Untuk menegakkan diagnosis anemia dalam kehamilan dapat dilakukan dengan anamnesa. Pada anamnesa akan didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, dan keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda.
Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat Sahli. Hasil pemeriksaan Hb dengan Sahli dapat digolongkan sebagai berikut.
Hb 11 g%                                   tidak anemia
Hb 9-10 g%                                anemia ringan
Hb 7-8 g%                                  anemia sedang
Hb <7 g%                                   anemia berat
                    (Manuaba, 2010: 239)
               6) -->  Pencegahan dan Pengobatan Anemia
a.   Pencegahan
1.    Meningkatkan konsumsi makanan bergizi
Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan makanan nabati (sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan, tempe). Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C (daun katuk, daun singkong, bayam, daun jambu, tomat, jeruk, nanas) sangat bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus.
2.    Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minuman tablet tambah darah.
3.    Mengobati penyakit yang menyebabakan atau memperberat anemia seperti : cacingan, malaria dan penyakit TBC.
b.    Pengobatan
1.    Anemia Ringan
Pada kehamilan dengan kadar Hb 9-10% masih dianggap ringan sehingga hanya perlu diberikan kombinasi 60 mg/ hari dan 50 mcg asam folat per oral sekali sehari Hb dapat dinaikkan sebanyak 1 g % perbulan.
2.    Anemia Sedang
Pengobatan dapat dimulai dengan preparat besi per oral. Biasanya diberikan garam besi sebanyak 600-1000 mg sehari, seperti sulfas ferosus atau glukonas ferosus. Hb dapat dinaikkan sampai 10 g/ 100 ml atau lebih asal masih ada cukup waktu sampai janin lahir.
3.    Anemia Berat 
       Pemberian preparat parenteral yaitu dengan ferum dextram sebanyak 1000 mg (20 ml) intravena atau 2 x 10 ml/ im pada gluteus, dapat meningkatkan Hb relatife lebih cepat yaitu 2 gr%. Transfusi darah sebagai pengobatan anemia dalam kehamilan sangat jarang diberikan (walaupun Hbnya kurang dari 6 g%), apabila terjadi perdarahan. (Saifuddin, 2009: 282)



Referensi :
Saifuddin, Abdul Bari. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirahardjo.
Feryanto, Achmad. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta: Salemba Medika.
Soebroto, Ihksan. 2009. Cara Mudah Mengatasi Problem Anemia. Yogyakarta: Bangkit.
Manuaba, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB Untuk    Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC